http://gudanglagu.com/e/efek-rumah-kaca/efek-rumah-kaca-insomnia/
Em
insomnia coba aku
Am
pecahkan sgala misterimu
Fmaj7 Em
kunanti dan kucari sesepi mimpi
Em
hoo rindu untuk bercumbu
Am
mesraan bawah sadarku
Fmaj7 Em
kunanti dan kucari sesepi mimpi
C Am
kaubunuh suhu di sangkar ku
F#
cuaca di tamanku
Am
gerimis datang
F#
musnahlah gersang
Bm G
ku tetap terjaga
Bm G
aku tetap terjaga
Am
habis terkuras
F#
kelenjar air mata
Bm G
ku tetap terjaga
Bm G
aku tetap terjaga
Em G Bm
insomnia…
Em G Bm
insomnia…
[intro] Em Am F Em
C Am
kaubunuh suhu di sangkar ku
F#
cuaca di tamanku
G
musim di kanvasku
Am
suhu di sangkar ku
B
cuaca di tamanku
Koleksi Efek Rumah Kaca yang lain.
Mp3 Download & Lirik Lagu Efek Rumah Kaca – Insomnia
Gambar Artis Indonesia
...inih mah tentang apah sajah..suka suka sayah..hehehe. yang penting menghibul.inih mah blog iseng-iseng cuma buat kesenangan pribadi saja.postingan nya juga alakadarnya saja( itu juga hasil 'copy-paste' sana-sini..hehe) yah...berhubung saya baru di kegiatan seperti ini,buat para pengunjung harap di maklum.dan buat para blogger yang postingan nya saya "pinjam" mohon maaf..ga di komersilin kok..holleeee!!
Kamis, 11 Februari 2010
Senin, 01 Februari 2010
Green Day Kalahkan U2 di Nominasi Best Rock Album
Green Day (ist.)
Grammy Awards 2010
Los Angeles - Dari tiga nominasi Grammy Awards 2010 yang diraihnya, Green Day akhirnya membawa pulang satu piala. Ia mengalahkan U2 di nominasi Best Rock Album.
Bukan hanya U2 yang harus gigit jari. Eric Clapton & Steve Winwood, AC/DC, dan Dave Matthews Band berhasil disingkirkan Billie Joe Armstrong cs dalam nominasi tersebut. Demikian disiarkan langsung dari Staples Center, Los Angeles oleh stasiun TV StarWorld, Senin (1/2/2010).
Dengan singkat Green Day menyampaikan ucapan terima kasihnya. Album '21st Century Breakdown' menjadi keberuntungan tersendiri bagi Green Day setelah sebelumnya mereka merilis 'American Idiot'.
Dalam MTV Video Music Awards, Green Day meraih tiga piala berkat lagu '21 Guns'. Kini Green Day masih dalam jadwal padat untuk konser tur mereka.
(yla/yla)
Yulia Dian - hotMusic
http://m.detik.com
Beyonce Raih Enam Grammy Awards
Beyonce Knowles
01/02/2010 17:51 | Penghargaan Musik
Liputan6.com, Los Angeles: Bintang pop Beyonce Knowless membuktikan dirinya sebagai ratu di ajang bergengsi Grammy Awards yang digelar di Los Angeles, Amerika Serikat, Senin (1/2). Dalam penghargaan musik yang juga disebut sebagai Gramophone Awards ini, penyanyi bertubuh seksi itu menjadi nomine dalam 10 penghargaan dan enam di antaranya berhasil ia raih. Termasuk kategori lagu terbaik dan lagu Rhytm and Blues terbaik.
Kemenangan ini merupakan rekor tersendiri bagi Beyonce karena merupakan yang terbanyak diraih seorang penyanyi wanita dalam waktu setahun. Pada 2004 lalu, Beyonce sudah pernah menjadi sensasi setelah meraih lima Grammy sekaligus lewat album "Dangerously In Love".
Acara penghargaan ini dibuka oleh penampilan dua bintang tenar, Lady Gaga dan Elton John. Lady Gaga yang selalu tampil sensasional meraih dua Grammy. Sementara itu, Taylor Swift, penyanyi muda usia ini menyabet empat penghargaan termasuk kategori album terbaik.
Selain mengumumkan para pemenang Grammy, ajang ini juga menghadirkan kolaborasi khusus sejumlah penyanyi untuk mengenang mendiang Raja Pop Michael Jackson yang diganjar penghargaan "a Liftime Time Achievement"
Polisi Selidiki Misteri Rokok Meledak Saat Diisap
Lima gigi Andi Susanto rontok gara-gara rokok yang diisapnya meledak. Insiden ini menambah panjang daftar bahaya merokok selain kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin.
“Yang pasti merokok itu berbahaya. Kalau insiden ini benar karena rokok yang diisap berarti makin bertambah saja bahaya merokok,” kata Setyo Budiantoro dari Tobacco Control Support Center Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia kepada detikcom, Minggu (31/1).
Setyo melihat insiden ini sebagai pelajaran bagi para pengisap rokok untuk berhenti merokok. “Bahayanya kan sudah nyata jadi lebih baik dihentikan saja kebiasaan itu,” seru aktivis Koalisi Anti Korupsi Ayat Rokok (KAKAR) ini.
Selain mengomentari bahaya merokok, Setyo berpendapat, jika benar Andi terluka akibat merokok, maka dia bisa menuntut pada perusahaan rokok tersebut. “Kalau memang terbukti, perusahaan itu harus bertanggung jawab dan memberi ganti rugi,” katanya.
Insiden rokok meledak di mulut Andi terjadi Kamis 28 Januari. okok itu dibeli dari warung tetangganya. Dia membeli satu bungkus. Batang pertama dan kedua, Andi baik-baik saja. Tapi pada isapan batang ketiga, rokok meledak.
Menkes: Anjuran Saya, Jangan Merokok!
Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih langsung mencari tahu begitu mendengar insiden rokok meledak saat sedang diisap Andi Susanto. Dia memberikan peringatan keras atas insiden tersebut.
“Anjuran saya, JANGAN MEROKOK,” kata Menkes dalam pesan singkat kepada detikcom, Minggu (31/1).
Menkes telah mencoba mencari informasi ke RS Adam Thalib, Cibitung, tempat Andi Susanto dirawat sejak Kamis 28 Januari lalu. Namun sayang usaha Menkes belum gol.
Andi Susanto kehilangan 5 giginya dan bibir terpaksa dijahit, setelah rokok yang diisapnya meledak. Dia mengisap rokok sembari naik motor. Polisi setempat masih menyelidiki insiden aneh tersebut.
Polisi Cek Tangki Motor Andi, Sisa Rokok Dikirim ke Labfor
Rokok meledak saat enak-enak diisap menjadi misteri yang harus dipecahkan polisi Bekasi. Polisi telah melakukan penyelidikan, namun hingga kini penyebab insiden itu masih gelap.
“Kita sudah periksa tangki motor yang dia kendarai tapi tidak ada apa-apa,” kata Kapolres Kabupaten Bekasi Kombes Herryi Wibowo kepada detikcom, Minggu (31/1).
Tangki motor itu perlu diperiksa untuk menjawab pertanyaan apakah uap bensin menjadi pemicu rokok yang sedang diiisap Andi Susanto, meledak. Sebab, saat mengisap rokok warna putih itu, Andi tengah mengendarai motor menuju tempatnya bekerja sebagai satpam.
Polisi telah mengirim sisa rokok, helm dan jaket yang dikenakan Andi ke Labfor. Polisi juga melakukan pengecekan darah Andi untuk mengetahui sebab ledakan itu. “Kalau ledakannya dari petasan juga aneh. Tidak mungkin ada petasan sebesar rokok itu,” katanya.
Insiden itu menyebabkan 5 gigi Andi rompal dan mulutnya menerima puluhan jahitan.
Polisi Bekasi Selidiki Misteri Rokok Meledak Saat Diisap
Para penikmat sigaret dikejutkan dengan berita meledaknya rokok saat diisap olen Andi Susanto di Cibitung, Bekasi. Ledakan rokok itu menyebabkan lima gigi lajang itu copot dan mulutnya harus menerima beberapa jahitan. Polisi setempat masih menyelidiki insiden aneh tersebut.
“Ledakannya misterius,” kata Kapolres.
Herry mengisahkan, insiden itu terjadi pada Kamis 28 Januari sekitar pukul 18.30 WIB di Jl Teuku Umar No 1, Cibitung, Bekasi. Kala itu Andi Susanto membeli rokok warna putih yang dibelinya di warung milik Bu Panji, tetangganya.
Andi yang bekerja sebagai satpam ini mengisap rokok batang ketiga sembari menumpang motor menuju ke kantornya. “Tiba-tiba rokok meledak,” kata Heri. Korban mengalami luka di sekitar bibir dan dirawat di RS Adam Thalib, Cibitung. (detikcom)
Mobil Baru Menteri Seharga Rp1,3 Milyar
JAKARTA - Para menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) serta pejabat tinggi negara, sejak kemarin telah menikmati fasilitas mobil dinas baru. Untuk lima tahun mendatang, para menteri dan pejabat tinggi negara akan menggunakan Toyota Crown Royal Saloon G. Kendaraan baru itu satu kelas lebih tinggi dari mobil sebelumnya, Toyota Camry.
Mensesneg Sudi Silalahi mengatakan, pergantian mobil itu sudah dianggarkan oleh kabinet sebelumnya. Anggaran pengadaan mobil itu juga sudah disetujui oleh parlemen periode lalu. “Itu sesuai program jauh sebelum kabinet berakhir,” kata Sudi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin.
Sudi mengatakan, pemerintahan yang lalu berkewajiban mempersiapkan kabinet saat ini. “Dulu Mensesneg-nya bukan saya, tapi ketika itu sudah dirancang dan sudah dibawa ke DPR dan sudah disetujui. Karena sudah disetujui DPR, diproses dan baru direalisasi sekarang,” kata Sudi.
Sudi mengatakan, pengadaan mobil baru disesuaikan dengan jumlah menteri di kabinet serta pejabat tinggi negara. Kabinet Indonesia Bersatu beranggotakan 34 menteri dan 3 pejabat setingkat menteri. Mobil dinas juga diberikan kepada pimpinan lembaga tinggi negara di MPR, DPR, DPD, MA, MK, dan BPK.
Sudi mengatakan, pergantian itu merupakan hal wajar. Usia pakai kendaraan selama lima tahun, kata Sudi, sudah tidak efektif. “Apalagi kemarin kelasnya Camry. Saya merasakan seringkali ke bengkel,” katanya.
“Saya kira tidak berlebihan. Mobilnya juga bukan mobil mewah, Toyota juga. Pokoknya satu grade di atasnya lah,” tambah Sudi.
Menurut Sudi, harga mobil baru itu tidak sampai Rp 1 miliar. Jika tanpa memperhitungkan pajak, harga mobil berkapasitas mesin 3.000 cc tersebut memang “hanya” Rp 600 juta. Namun jika dengan pajak, harganya mencapai Rp 1,2-1,3 miliar.
Sesuai ketentuan, pemerintah pusat tetap menanggung pajak atas mobil dinas. Untuk pajak barang mewah, akan menjadi penerimaan negara dan kembali lagi ke pemerintah pusat. Sedangkan bea balik nama, akan dipungut oleh pemda.
Sebagai gambaran, pada November lalu, pemerintah mengajukan tambahan pos Anggaran Untuk Kebutuhan Mendesak APBN-P 2009. Salah satu itemnya adalah keperluan Pembayaran Pajak Pengadaan Kendaraan Dinas untuk Menteri/Pejabat Setingkat Menteri dan Ketua/Wakil Ketua Lembaga Tinggi Negara Kabinet periode 2009 - 2014. “Nilainya Rp 62,8 miliar,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ketika itu.
Sri Mulyani menyebut, anggaran senilai Rp62,8 miliar tersebut digunakan untuk membayar pajak 80 unit mobil. Sehingga, nilai pajak yang harus dibayar per 1 mobil sekitar Rp 785 juta. Pajak tersebut termasuk Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM), serta pajak kendaraan bermotor dan berbagai biaya administrasi lainnya. Dengan pajak mobil yang Rp62,8 miliar, jumlah anggaran pengadaan diperkirakan tidak jauh beda dengan anggaran pajak mobil.
Sudi meminta pengadaan mobil baru ini tidak dijadikan masalah dan dibesar-besarkan. Sebab, wajar jika negara menyediakan fasilitas mobil. “Bukan untuk jalan-jalan, tapi untuk bekerja,” katanya.
Sudi mengatakan, Toyota Crown sudah digunakan perwira TNI setingkat Pangdam. Mobil dinas kepala daerah, bahkan ada yang lebih mewah dari mobil menteri. “Bisa dilihat perbandingan yang dipakai. Di tingkat provinsi malah tampilannya jauh lebih bagus yang dipakai oleh menteri,” katanya.
Penggunaan mobil Toyota sebagai mobil dinas menteri dan pejabat tinggi negara dimulai sejak pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lima tahun lalu. Sebelumnya, para menteri dan pejabat menggunakan mobil buatan Swedia, Volvo.
Sudi mengatakan, pemilihan Toyota dilakukan karena merek tersebut paling banyak digunakan di tanah air. “Sehingga, kalau rusak mudah diperbaiki di bengkel manapun bisa. Kan dulu pernah ada volvo, harganya mahal, sekali masuk bengkel harganya, wah, perbaikannya dan mahalnya,” kata Sudi.
Dalam industri otomotif, Toyota Crown Royal Saloon masuk dalam kategori high class sedan atau sedan kelas atas. Di kategori ini, Toyota Crown selevel dengan BMW seri 5, Audi A6, Jaguar tipe S dan X, Mercedes Benz E Class, serta Volvo S 80.
Menperin MS Hidayat menanggapi biasa saja fasilitas mobil baru untuknya. “Masih enakan Mercy saya,” kata Hidayat. Dia mengatakan, dirinya hanya akan menggunakan mobil dinas itu untuk acara resmi.
Beragam pendapat juga disampaikan oleh para menteri yang kemarin mulai menikmati fasilitas mobil baru. Menko Perekonomian Hatta Rajasa misalnya. Menteri yang juga politisi PAN tersebut mengaku justru kurang nyaman dengan mobil dinas barunya yang berplat nomor RI 12. “Mobilnya lebih kecil, lebih sempit dari yang dulu,” ujarnya.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Z Saleh juga enggan berkomentar banyak saat ditanya mengenai mobil barunya, RI 21. “Nggak penting mobil barunya, yang penting tugasnya,” katanya usai mengikuti rapat koordinasi di Kantor Menko Perekonomian kemarin.
Sementara itu, Menteri Negara Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta tampak sumringah dengan mobil barunya yang berplat nomor RI 37. Saat ditanya kesannya, Gusti menyebut mobil barunya lebih enak karena lebih kedap suara. “Lebih sunyi, lebih senyap,” ujarnya lantas tersenyum.
Gusti juga berharap, dengan mobil dinas baru, kinerjanya sebagai menteri juga akan meningkat. “Alhamdulillah, mudah-mudahan bisa meningkatkan semangat saya dalam bekerja,” katanya.
http://www.radarcirebon.com
Mensesneg Sudi Silalahi mengatakan, pergantian mobil itu sudah dianggarkan oleh kabinet sebelumnya. Anggaran pengadaan mobil itu juga sudah disetujui oleh parlemen periode lalu. “Itu sesuai program jauh sebelum kabinet berakhir,” kata Sudi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin.
Sudi mengatakan, pemerintahan yang lalu berkewajiban mempersiapkan kabinet saat ini. “Dulu Mensesneg-nya bukan saya, tapi ketika itu sudah dirancang dan sudah dibawa ke DPR dan sudah disetujui. Karena sudah disetujui DPR, diproses dan baru direalisasi sekarang,” kata Sudi.
Sudi mengatakan, pengadaan mobil baru disesuaikan dengan jumlah menteri di kabinet serta pejabat tinggi negara. Kabinet Indonesia Bersatu beranggotakan 34 menteri dan 3 pejabat setingkat menteri. Mobil dinas juga diberikan kepada pimpinan lembaga tinggi negara di MPR, DPR, DPD, MA, MK, dan BPK.
Sudi mengatakan, pergantian itu merupakan hal wajar. Usia pakai kendaraan selama lima tahun, kata Sudi, sudah tidak efektif. “Apalagi kemarin kelasnya Camry. Saya merasakan seringkali ke bengkel,” katanya.
“Saya kira tidak berlebihan. Mobilnya juga bukan mobil mewah, Toyota juga. Pokoknya satu grade di atasnya lah,” tambah Sudi.
Menurut Sudi, harga mobil baru itu tidak sampai Rp 1 miliar. Jika tanpa memperhitungkan pajak, harga mobil berkapasitas mesin 3.000 cc tersebut memang “hanya” Rp 600 juta. Namun jika dengan pajak, harganya mencapai Rp 1,2-1,3 miliar.
Sesuai ketentuan, pemerintah pusat tetap menanggung pajak atas mobil dinas. Untuk pajak barang mewah, akan menjadi penerimaan negara dan kembali lagi ke pemerintah pusat. Sedangkan bea balik nama, akan dipungut oleh pemda.
Sebagai gambaran, pada November lalu, pemerintah mengajukan tambahan pos Anggaran Untuk Kebutuhan Mendesak APBN-P 2009. Salah satu itemnya adalah keperluan Pembayaran Pajak Pengadaan Kendaraan Dinas untuk Menteri/Pejabat Setingkat Menteri dan Ketua/Wakil Ketua Lembaga Tinggi Negara Kabinet periode 2009 - 2014. “Nilainya Rp 62,8 miliar,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ketika itu.
Sri Mulyani menyebut, anggaran senilai Rp62,8 miliar tersebut digunakan untuk membayar pajak 80 unit mobil. Sehingga, nilai pajak yang harus dibayar per 1 mobil sekitar Rp 785 juta. Pajak tersebut termasuk Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM), serta pajak kendaraan bermotor dan berbagai biaya administrasi lainnya. Dengan pajak mobil yang Rp62,8 miliar, jumlah anggaran pengadaan diperkirakan tidak jauh beda dengan anggaran pajak mobil.
Sudi meminta pengadaan mobil baru ini tidak dijadikan masalah dan dibesar-besarkan. Sebab, wajar jika negara menyediakan fasilitas mobil. “Bukan untuk jalan-jalan, tapi untuk bekerja,” katanya.
Sudi mengatakan, Toyota Crown sudah digunakan perwira TNI setingkat Pangdam. Mobil dinas kepala daerah, bahkan ada yang lebih mewah dari mobil menteri. “Bisa dilihat perbandingan yang dipakai. Di tingkat provinsi malah tampilannya jauh lebih bagus yang dipakai oleh menteri,” katanya.
Penggunaan mobil Toyota sebagai mobil dinas menteri dan pejabat tinggi negara dimulai sejak pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lima tahun lalu. Sebelumnya, para menteri dan pejabat menggunakan mobil buatan Swedia, Volvo.
Sudi mengatakan, pemilihan Toyota dilakukan karena merek tersebut paling banyak digunakan di tanah air. “Sehingga, kalau rusak mudah diperbaiki di bengkel manapun bisa. Kan dulu pernah ada volvo, harganya mahal, sekali masuk bengkel harganya, wah, perbaikannya dan mahalnya,” kata Sudi.
Dalam industri otomotif, Toyota Crown Royal Saloon masuk dalam kategori high class sedan atau sedan kelas atas. Di kategori ini, Toyota Crown selevel dengan BMW seri 5, Audi A6, Jaguar tipe S dan X, Mercedes Benz E Class, serta Volvo S 80.
Menperin MS Hidayat menanggapi biasa saja fasilitas mobil baru untuknya. “Masih enakan Mercy saya,” kata Hidayat. Dia mengatakan, dirinya hanya akan menggunakan mobil dinas itu untuk acara resmi.
Beragam pendapat juga disampaikan oleh para menteri yang kemarin mulai menikmati fasilitas mobil baru. Menko Perekonomian Hatta Rajasa misalnya. Menteri yang juga politisi PAN tersebut mengaku justru kurang nyaman dengan mobil dinas barunya yang berplat nomor RI 12. “Mobilnya lebih kecil, lebih sempit dari yang dulu,” ujarnya.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Z Saleh juga enggan berkomentar banyak saat ditanya mengenai mobil barunya, RI 21. “Nggak penting mobil barunya, yang penting tugasnya,” katanya usai mengikuti rapat koordinasi di Kantor Menko Perekonomian kemarin.
Sementara itu, Menteri Negara Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta tampak sumringah dengan mobil barunya yang berplat nomor RI 37. Saat ditanya kesannya, Gusti menyebut mobil barunya lebih enak karena lebih kedap suara. “Lebih sunyi, lebih senyap,” ujarnya lantas tersenyum.
Gusti juga berharap, dengan mobil dinas baru, kinerjanya sebagai menteri juga akan meningkat. “Alhamdulillah, mudah-mudahan bisa meningkatkan semangat saya dalam bekerja,” katanya.
http://www.radarcirebon.com
Banjir Citarum
Penanganan Banjir Tak Terintegrasi
Warga Mengaku Sudah Bosan Menyelamatkan Diri
BANDUNG, KOMPAS — Banjir yang melanda sejumlah daerah di Kabupaten Bandung setiap tahun seolah bukan lagi menjadi bencana, melainkan peristiwa biasa. Penanganan pemerintah di tingkat daerah dan pusat terhadap bencana tahunan ini pun kurang maksimal. Warga lagi-lagi menjadi korban dari kebijakan penanganan bencana yang tidak terumuskan dengan baik.
Hal itu diakui Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung Triska Hendriawan, Minggu (3/1). “Penanganan banjir di Kabupaten Bandung memang belum terintegrasi dengan baik. Pemerintah Kabupaten Bandung, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pemerintah pusat berjalan sendiri-sendiri tentang penanganan banjir ini sehingga tidak ada titik temu,”katanya.
Persoalan banjir di Kabupaten Bandung menjadi persoalan pelik bagi pemerintah di tingkat daerah hingga pusat sebab hal itu berkaitan dengan luapan Sungai Citarum. Sungai itu berstatus nasional sehingga penanganannya adalah kewenangan pusat.
Namun pemerintah di daerah, lanjut Triska, memang tidak bisa tinggal diam ketika terjadi banjir di daerah-daerah yang dilintasi Citarum. Sebab, korban banjir itu juga adalah warga daerah. Setiap kali banjir merendam kawasan Desa Baleendah di Kecamatan Baleendah dan Desa Majalaya di Kecamatan Majalaya, pemerintah daerah adalah yang pertama kali bertanggung jawab menangani korban banjir.
Karena belum terintegrasi, penanganan banjir pun terkesan masih setengah-setengah. Pascabanjir, warga dengan inisiatif sendiri mengungsi ke tempat pengungsian yang biasa mereka tuju. Bantuan makanan dari pemerintah daerah setempat berupa nasi bungkus pun mengalir ke tempat pengungsian. Adapun Taruna Siaga Bencana mengerahkan perahu untuk mengevakuasi korban yang belum mengungsi dari rumah mereka.
Warga Bosan
Rutinitas ini berlangsung terus setiap tahun tanpa ada perubahan berarti. Sejumlah warga pun mengaku sudah bosan menyelamatkan diri dari banjir. “Sudah setiap tahun rumah saya kebanjiran. Bingung harus berbuat apa lagi karena rumah saya dijual pun tidak laku karena berada di lokasi banjir,” ujar Anna (52), ibu emapat anak yang tinggal di RT 2 RW 20, Desa Baleendah.
Sajaah (24), warga lainnya, mengaku tidak memiliki pilihan lain selain bertahan di Baleendah. Keluarganya tidak memiliki biaya untuk berpindah rumah.
Triska berpendapat, upaya komprehensif harus dilakukan untuk mengatasi banjir tahunan di Kabupaten Bandung. “Perbaikan kawasan hulu yang rusak menjadi jalan keluar yang terbaik. Namun, hal itu memerlukan waktu yang lama sehingga relokasi sebenarnya menjadi jalan tengah guna menghindarkan warga dari banjir,” ujarnya.
Warga menanggapi usulan relokasi secara beragam. Jaja, Ketua RW 20 Desa Baleendah, mengatakan, sejumlah warga ada yang menolak relokasi. Alasannya, mereka khawatir lokasi yang baru jauh dari tempat kerja dan kondisinya tidak lebih baik dari lokasi awal.
Meski demikian, warga mengharapkan upaya pemerintah guna memperkecil risiko banjir. Jaja mengusulkan, pemerintah melanjutkan pembangunan tanggul di bantaran Citarum yang berbatasan dengan Desa Baleendah. “Masih ada 100 meter lagi bantaran sungai yang belum ditanggul. Warga bersama pihak swasta sebelumnya telah membangun tanggul sepanjang 400 meter,” katanya.
Sumber : Kompas Cetak, Senin, 4 Januari 2010
Renovasi Rumah Dinas Anggota DPR Boroskan APBN
Demikian data yang disampaikan peneliti hukum dan politik anggaran negara Indonesia Budget Centre (IBC), Roy Salam kepada detikcom, Rabu (27/1/2010).
Roy mencatat, buruknya perencanaan terlihat dari waktu penyelesaian proyek tidak sesuai dengan target yang diharapkan. Hingga memasuki tahun ketiga, proyek tersebut belum selesai. Bahkan dari pantauan IBC, kondisi perumahan DPR masih amburadul dan kebanyakan rumah yang telah mengalami pembongkaran belum ditutupi atap.
Akibat belum selesainya renovasi rumah dinas itu, uang negara kembali tersedot untuk membiayai sewa rumah kontrakan 505 anggota DPR yang habis masa kontraknya pada Januari 2010.
"Buruknya perencanaan proyek renovasi mengakibatkan timbulnya pemborosan APBN sekitar Rp 90,90 Milyar untuk membayar kontrakan rumah 505 anggota DPR periode 2010-2014," tutur Roy.
Selain menimbulkan pemborosan karena harus mengeluarkan uang untuk membayar kontrakan anggota DPR, Roy mencatat permasalahan lain yakni adanya dugaan kelebihan penganggaran renovasi rumah dinas di Kalibata.
"Adanya dugaan kelebihan dalam penganggaran renovasi RJA Kalibata sekitar Rp 55,0 Miliar," terangnya.
Roy mencatat, dari penelusuran IBC, total anggaran renovasi 495 rumah dan pembangunan 10 rumah dinas baru di Kalibata menghabiskan anggaran negara sekitar Rp 155,0 milyar yang dialokasikan dalam II tahap. Untuk tahap I sebesar Rp 50,92 Milyar (APBN 2008) dan tahap II sebesar Rp 104,1 Milyar (APBN 2009).
Namun kesimpulan hasil riset Ditjen Cipta Karya tanggal 8 Agustus 2007 yang pada waktu itu ditunjuk untuk meneliti kelayakan renovasi rumah dinas tersebut menyimpulkan bahwa estimasi dana yang dibutuhkan untuk merenovasi keseluruhan rumah dinas RJA Kalibata termasuk renovasi masjid dan saluran air hanya sekitar Rp 100 miliar.
Dengan demikian, maka diduga terjadi kelebihan dalam penganggaran renovasi RJA Kalibata sekitar 55 persen atau sebesar Rp 55,0 Miliar.
Terkait hal itu, IBC merekomendasikan kepada Pimpinan DPR untuk segera mengevaluasi pekerjaan proyek renovasi perumahan RJA Kalibata dan menyampaikan hasilnya secara terbuka kepada publik sebagai wujud akuntabilitas dan penegakkan citra DPR.
"Demikian halnya kepada BPK-RI untuk melakukan audit investigasi terhadap seluruh anggaran proyek renovasi perumahan RJA kalibata yang terindikasi adanya pemborosan yang merugikan keuangan uang negara," jelasnya. (Rez/mei)
Reza Yunanto - detikNews http://m.detik.com
Langganan:
Postingan (Atom)